Pengolahan sampah organik di Kota Gunungsitoli

  • Nicolas Yudistira Harefa Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional, Bandung, Indonesia
  • Kancitra Pharmawati Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional, Bandung, Indonesia
Kata Kunci: maggot, timbulan, komposisi, TPA

Abstrak

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan masalah persampahan. Kota Gunungsitoli merupakan salah satu daerah yang mengalami masalah persampahan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menghasilkan timbulan sampah yang semakin banyak. Pelayanan sampah di Kota Gunungsitoli masih 49,1% sehingga masih terdapat 50,9% masyarakat yang belum terlayani. Tujuan penelitian ini adalah menentukan alternatif pengolahan sampah organik untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis pengolahan sampah di lokasi studi dan memberikan rekomendasi pengolahan sampah lainnya. Jumlah timbulan sampah rata-rata per hari di Kota Gunungsitoli pada tahun 2020 adalah 133.828 m3/tahun. Sampah yang paling banyak dihasilkan di Kota Gunungsitoli adalah sampah organik sebesar 71% dan sampah anorganik sebesar 29%. Pengolahan sampah di Kota Gunungsitoli dilakukan di TPA dengan cara pengomposan. Alternatif pengolahan sampah organik lainnya yang dapat dilakukan adalah pengolahan sampah organik menggunakan maggot dan proses daur ulang untuk sampah anorganik.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Agus RN, Oktaviyanthi R dan Sholahudin U. 2019. 3R: Suatu alternatif pengolahan sampah rumah tangga. Jurnal Pengabdian Masyarakat 1(2):72-77.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Gunungsitoli. 2020. Kota Gunungsitoli dalam angka 2020. BPS Kota Gunungsitoli. Gunungsitoli.
Damanhuri E. 2010. Diktat pengelolaan sampah. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
[DLH] Dinas Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli. 2020. Laporan kinerja (LKJ) tahun 2020. Pemerintah Kota Gunungsitoli. Gunungsitoli.
Effendi KDDM. 2018. Berternak maggot black soldier fly. PT Agro Media Pustaka. Jakarta Selatan.
Ekawandani N. 2019. Efektifitas kompos daun menggunakan EM4 dan kotoran sapi. Jurnal TEDC 12(2):145-149.
Ekawandani N dan Kusuma AA. 2019. Pengomposan sampah organik (kubis dan kulit pisang) dengan menggunakan EM4. Jurnal TEDC 12(1):38-43.
Ekosafitri, K.H., Rustiadi, E. & Yulianda, F. 2015. Pengembangan wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah berdasarkan infrastruktur daerah. Jurnal Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Perdesaan 1(2):145-157.
Fauzi M dan Muharram L. 2019. Karakteristik bioreduksi sampah organik oleh maggot BSF (Black Soldier Fly) pada berbagai level instar. Journal of Science, Technology and Entrepreneur 1(2):134-139.
Kahfi A. 2017. Tinjauan terhadap pengelolaan sampah. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum 4(1):12-25.
Kurniawan HNA, Kumalaningsih S dan Mulyadi AF. (2014). Pengaruh penambahan konsentrasi microbacter ALFAAFA-11 (MA-11) dan penambahan urea terhadap kualitas pupuk kompos dari kombinasi kulit dan jerami nangka dengan kotoran kelinci [Skripsi]. Univeritas Brawijaya. Malang.
Lisanty N dan Junaidi J. 2021. Produksi pupuk organik cair (POC) dengan memanfaatkan mikro organisme lokal (MOL) di Desa Jegreg Kabupaten Nganjuk. Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat 1(1):1-10.
Phelia A dan Sinia RO. 2021. Skenario pengembangan fasilitas sistem pengolahan sampah dengan pendekatan cost benefit analysis di Kelurahan Kedamaian Kota Bandar Lampung. Jurnal Serambi Engineering 6(1).
Ramadhani T. 2011. Analisis timbulan dan komposisi sampah rumah tangga di Kelurahan Mekar Jaya (Depok) dihubungkan dengan tingkat pendapatan pendidikan pengetahuan sikap perilaku masyarakat. Universitas Indonesia. Depok
Setiadi A. 2015. Studi pengelolaan sampah berbasis komunitas pada kawasan permukiman perkotaan di Yogyakarta. Jurnal Wilayah dan Lingkungan 3(1):27-38.
Soemirat J. 2009. Kesehatan lingkungan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Sujaya IN, Darmadi IGW dan Suyasa ING. 2015. Perkiraan dampak penting instalasi pengolahan sampah terpadu di Desa Pekraman Mengwi. Jurnal Skala Husada 12(1):156-165.
Sunyoto S, Saputro DD dan Suwahyo S. 2016. Pengolahan sampah organik menggunakan reaktor biogas di Kabupaten Kendal. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran 14(1):29-36.
UU (Undang-Undang) Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Walidaini RA, Nugraha WD dan Samudro G. 2016. Pengaruh penambahan pupuk urea dalam pengomposan sampah organik secara aerobik menjadi kompos matang dan stabil diperkaya. Jurnal Teknik Lingkungan 5(2).
Wardhani MK dan Harto AD. 2018. Studi komparasi pengurangan timbulan sampah berbasis masyarakat menggunakan prinsip bank sampah di Surabaya, Gresik Dan Sidoarjo. Pamator Journal 11(1):52-63.
Wright SL, Rowe D, Thompson RC and Galloway TS. 2013. Microplastic ingestion decreases energy reserves in marine worms. Current Biology 23 (23): R1031-R1033.
Yuniarti T dan Anggraeni T. 2018. Dampak tempat pembuangan akhir sampah putri cempo surakarta terhadap penyakit kulit pada masyarakat Mojosongo. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 8(1).
Diterbitkan
2022-07-15
##submission.howToCite##
Harefa, N., & Pharmawati, K. (2022). Pengolahan sampah organik di Kota Gunungsitoli. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 6(1), 33-44. https://doi.org/https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.33-44
Bagian
Articles