Evaluasi daya dukung lahan permukiman rawan bencana gempabumi Panjangrejo, Pundong, Bantul, DIY
Abstract
The Pundong District was the epicenter of a magnitude 6.3 SR earthquake with a shallow depth of around 10 kilometers that occurred in 2006. According to statistics on tectonic earthquake casualties in the Pundong sub-district, 152 people were killed in the village of Panjangrejo, 696 people were badly injured, and 1,220 people sustained minor injuries. There were a total of 2,704 homes destroyed, and 2,293 were severely damaged. The aim of the research was to assess the carrying capacity of the land in earthquake-prone populated areas. If residential property is developed in excess of the land's carrying capacity, it will have a negative influence on environmental quality and may even cause natural disasters. Multiple physical data were combined using the overlay technique. On the basis of the categorization of the level land carrying for settlement area, the results indicate that the carrying capacity for settlement area in the earthquake affected Panjangrejo Village, Pundong District, Bantul Regency falls into two classes: appropriate and less suitable. Class I (appropriate) residential land is 2,897,050 m2 with a 54% carrying capacity, whereas class II (less suitable) residential land is 2,498,076 m2 with a 46% carrying capacity.
Downloads
References
Husin P, Sela R dan Tilaar S. 2017. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan di Kecamatan Kaidipang. SPASIAL: Perencanaan Wilayah dan Kota 4:173–184.
Marsell R. 2016. Zonasi daerah rawan gempa bumi di Kecamatan Pundong, Bantul berdasarkan pendekatan geomorfologi. Majalah Geografi Indonesia 27(1):11–25.
Morib MA. 2013. Mitigasi bencana dan analisis resiko gempa pada bangunan gedung di Yogyakarta. Jurnal Fakultas Teknik UKRIM 1: 63-72.
Okta R, Wicaksono AP dan Lukito H. 2021. Analisis kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman di Dusun Gorangan Lor, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah [Prosiding]. Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian Ke-III. Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. Yogyakarta.
PerMenPU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum) Nomor 21 Tahun 2007 tentang pedoman penataan ruang kawasan rawan letusan gunung berapi dan kawasan rawan gempa bumi.
Prihatmaji YP, Pramono WB dan Nugroho CA. Penyuluhan bangunan rumah tahan gempa sebagai optimalisasi mitigasi gempa bumi. Jurnal Inovasi dan Kewirusahaan 2(3):233-239.
Rehulina EJ. 2014. Pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur (Vitis vinifera) varietas Jestro AG 86 di dalam pot [Skripsi]. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Santoso DH, Prasetya JD dan Rahman D. 2020. Analisis daya dukung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem penyediaan air bersih di Pulau Karimunjawa. Jurnal Ilmu Lingkungan 18(2):290–296.
Saputri DE. 2010. Analisis kemampuan lahan dengan menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografi di DAS Grindulu Pacitan, Provinsi Jawa Timur [Skripsi]. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Septiono DS dan Mussadun M. 2016. Model perubahan penggunaan lahan untuk mendukung rencana pengelolaan kesatuan pengelolaan hutan (studi kasus KPH Yogyakarta). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 12(3):277.
Syam AL. 2018. Kesesuaian lahan permukiman di wilayah pesisir Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar [Skripsi]. Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Gowa.
Tumanken F, Papia FJC dan Moniaga IL. 2018. Analisis peruntukan lahan permukiman berdasarkan kesesuaian lahan di Kecamatan Airmadidi. SPASIAL: Perencanaan Wilayah dan Kota 5(2):162–170.
Umar I, Widiatmaka W, Pramudya B dan Barus B. 2017. Evaluasi kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman dengan metode multi criteria evaluation di Kota Padang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 7(2):148–154.
Wirawan RR, Kumurur VA dan Warouw F. 2019. Daya dukung lingkungan berbasis kemampuan lahan di Kota Palu. SPASIAL: Perencanaan Wilayah dan Kota 6(1):137–148.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.